Bukan Hanya Tsunami, Longsor Juga Miliki Alat Peringatan Dini
Majalah Berita - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Universitas Gajah Mada (UGM) memasang alat peringatan dini bencana longsor di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.
"Pemasangan alat peringatan dini itu guna mengurangi resiko pengurangan kebencanaan agar tidak menimbulkan korban jiwa," kata Ketua Koordinator UGM Bagus Arwanto di Lebak, Kamis.
Menurut dia, pemasangan alat peringatan dini tersebut dipusatkan di Desa Giri Jayabaya, Kecamatan Muncang, karena lokasinya itu rawan bencana longsor.
Bagus berharap pemasangan alat peringatan dini ini bisa memberikan sinyal lampu berwarna merah menyala jika terjadi kemiringan tanah.
Selanjutnya, sinyal lampu merah itu terkoneksi kepada alat bencana longsor hingga mengeluarkan bunyi sirine akibat curah hujan tinggi di daerah itu.
Apabila, alat bunyi sirine itu mengeluarkan suara keras maka warga bisa menyelamatkan diri dari ancaman longsor. "Saya kira pemasangan alat peringatan dini itu cukup bermanfaat bagi keselamatan masyarakat dari bencana alam," katanya.
Menurut dia, umumnya lokasi bencana longsor di Kabupaten Lebak akibat adanya pergerakan tanah setelah dilanda hujan di daerah itu.
Bagus mengatakan pihaknya meminta masyarakat mewaspadai ancaman longsor jika intensitas curah tinggi karena bebarapa daerah di Kabupaten Lebak dipetakan rawan longsor, terutama lokasi perbukitan dan pegunungan.
Pemasangan alat peringatan dini ini merupakan produk UGM dengan memiliki kelebihan deteksi curah hujan hingga deteksi kebencaan longsor. "Kami yakin pemasangan alat peringatan dini itu dapat mengurangi resiko pengurangan kebencanaan," katanya.
Camat Muncang Kabupaten Lebak Muhamad Dedi mengaku wilayahnya masuk daerah rawan terjadi bencana longsor akibat pergerakan tanah, termasuk Desa Giri Jagabaya.
Dedi mengungkapkan sebanyak 12 desa di wilayahnya banyak ditemukan perbukitan dan pegunungan. "Kami mengingatkan warga agar meningkatkan kewaspadaan bencana longsor jika curah hujan tinggi," katanya.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Kaprawi menyebutkan 11 kecamatan dipetakan rawan longsor karena lokasinya berada di perbukitan, pegunungan dan daerah aliran sungai.
Dari 11 kecamatan yang masuk kategori rawan longsor tersebut adalah Lebak Gedong, Cibeber, Cipanas, Muncang, Sobang, Gunungkencana, Bojongmanik, Cimarga, Bayah, Cikulur dan Cigemblong.
Ke-11 kecamatan itu karena lokasinya berada di perbukitan, pegunungan dan DAS. "Kami meminta warga yang tinggal di tepi DAS maupun perbukitan waspada, terlebih saat ini musim hujan meningkat," ujarnya.
0 comments: